Shalat Luhur
Niat yang paling awal, “Niyatingsun shalat, roh idlafi kang shalat,
iya iku rohing Pangeran. Pangeran iku lungguhe ana ing kaketek, shalat
iku sajroning sukma, sajroning sukma ana nyawa, sajroning nyawa ana
urip, sajroning urip ana eling, pardhu ta’ala Allahu akbar, tetep mantep
weruh ing Pangeranku.” (Aku berniat shalat, roh Idlafi yang
melaksanakan shalat, yaitulah rohnya Tuhan. Tuhan yang menempati ketiak,
shalat yang di dalam sahalat itu ada gusti, didalam gusti terdapat
sukma, di dalam sukma terkandung nyawa, di dalam nyawa adanya kehidupan,
di dalam kehidupan terdapat kesadaran menyeluruh, kewajiban dari Allah
ta’ala, Allahu akbar, tetap mantap mengerti akan Tuhanku). Malaikatnya
adalah Jabarail (malaikat Jibril), memujinya dengan, “Ya Hu, Ya Hu.”
Seratus kali.
Niatnya, “Niyatingsun shalat, kang shalat osikku, pardlu ta’ala
Allahu akbar, tetep mantep madhep langgeng weruh ing osikku.” (Aku
berniat shalat, yang shalat bisikan dan gerak hatiku, wajib dari Allah
ta’ala, Allahu akbar, tetap mantap menghadap dengan abadi mengerti akan
bisikan nuraniku).
Malaikatnya Jabarail, pepujiannya, “Ya Hu, Ya Hu.” Seratus kali.
Kemudian memuji; “Ya Rajamu, ya rajaku.” (Arab; Ya Maliku al-Mulku). Seratus kali.
Dilanjutkan, “Sirrullah, darajatullah, sifatullah”. Seratus kali.
Dilanjutkan lagi, “Lah giri-giri Allah, sir jeneng, sir jumeneng
Allah, nur gumulung, gumulung agawe jagat,” (Sungguh puncak dari segala
puncak adalah Allah, rahasia tempat berdiam Allah, cahaya tergulung,
tergulung membuat semesta). Seratus kali.
Kemudian berdzikir, “Lah wes kena Pangeranku, lah wes kena ing Allahku.”
(Sungguh sudah kena Tuhanku, sungguh pasti sudah kena pada Allahku).Seratus kali.
Dilanjutkan dengan dzikir, “Lah wes kena Pangeranku, lah wes nyata ing Allahku”,
(Sungguh sudah kena Tuhanku, sungguh sudah nyata pada Allahku), Seratus kali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar