SYEKH Siti Jenar adalah tokoh kontroversial
sekaligus legendaris dalam sejarah Islam di Jawa, karena “pembangkangan
tasawuf”-nya dan mitos kesaktian yang dimilikinya.
Buku ini mencoba memahami secara lebih jernih, konteks peristiwa penghukuman mati Syekh Siti Jenar yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam oleh Wali Songo
ini. Pengarang buku ini secara kritis melihat ketegangan internal dan
eksternal yang terjadi masa itu. Ketegangan itu berkaitan dengan
berbagai kelompok kepentingan yang saling bersinggungan dan hendak
mengambil tempat utama dalam peta politik.
Secara singkat dan hati-hati, pengarangnya menguraikan ajaran
Siti Jenar dan mengkritisinya dalam tradisi sufistik Islam dan filsafat
Barat. Kemudian, ditunjukkan bagaimana Siti Jenar menerapkan ajarannya
itu dan akhirnya tidak bisa tidak bertemu dengan kekuatan ulama paling
dominan, Wali Songo.
Sudah jelas bahwa pada saat itu, peran ulama yang terorganisir dalam
Wali Songo mengambil ruang paling besar dalam legitimasi agama.
Kehadiran Siti Jenar dengan ajarannya yang jauh berbeda dari “kebenaran”
yang digariskan Wali Songo menjadi ganjalan besar, baik untuk
penyebarluasan Islam maupun pengaruh politik Wali Songo sendiri.
Nilai lebih buku ini adalah dilampirikannya Serat Syekh Siti Jenar
(Keluarga Bratakesawa, Yogyakarta, 1958) terjemahan dari R.
Sosrowidjojo, sehingga pembaca bisa melihat langsung “ajaran” Syekh Siti
Jenar ini.*
Keterangan Detail:
Judul: Syekh Siti Jenar: Pergumulan Islam-Jawa
Penulis: Abdul Munir Mulkan
Penerbit: Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, November 1999
Tebal: xvi + 353 halaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar